Jumat, 15 Agustus 2008

KA BBM anjlok (17-07-08)




Kereta api di Surabaya seolah tidak pernah sepi dari insiden. Setelah KA cantik Ekspres terbakar di kilometer 4, antara stasiun wonokromo dan Gubeng. Kemarin giliran lima gerbong KA pengangkut BBM milik Pertamina anjlok hanya berjarak 350 meter sebelum stasiun Sidotopo.
KA tersebut anjlok tepat dikawasan padat penduduk di Ngaglik DKA timur. Kereta bernomor 3516A yang membawa 32 gerbong kosong pertamina itu hendak menuju stasiun pengisian bahan bakar di Perak. Ketika melintasi kawasan Ngaglik, kereta melintasi jalur yang bantalannya sedang diperbaiki.
“Di tempat itu ada empat jalur kereta. Sekitar pukul 14.00, kereta tersebut melintas di jalur paling timur yang bersebelahan dengan rumah penduduk,” jelas Aris Yulianto, warga ngaglik DKA timur.
Di dekat jalur tersebut banyak bantatalan rel yang disiapkan untuk perbaikan perlintasan. Saat kereta melintas, salah satu bantalan tiba-tiba jatuh ke rel dan terlindas roda gerbong.
Akibatnya, laju gerbong seperti terjegal dan menyebabkan empat roda gerbong nomer 25 keluar rel.
Edi Budiono, masinis, tidak langsung mengetahui adanya gerbong yang keluar jalur itu. Akibatnya, empat gerbong lain ikut keluar dari rel. Lima gerbongpun berjalan diluar rel sejauh 250 meter. Karena dekat dengan rumah penduduk, gerbong itu menerjang tiga pagar warga rumah, satu tiang telepon, serta dua atap teras rumah warga. Robohnya pagar warga dan tiang telepon itupun menimpa dua sepeda onthel milik anak-anak setempat.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung berlarian dan berteriak untuk memberi tahu masinis. Salah satunya adalah Juwari, warga Ngaglik DKA timur’” saya milihat gerbong-gerbong itu keluar rel, saya kejar kereta itusambil berteriak agar masinis mendengar’” ungkapnya.
Masdinispun menghentikan kereta. Setengah jam kemudian, beberapa petugas PT KAI Daopa VIII dating. Duapuluh gerbong di bagian depan ditarik ke stasiun berikutnya. Tujuh gerbong di belakang gerbong yang anjlok ditarik ke stasiun Gubeng. Hingga pukul 17.00kemarin, gerbong yang anjlok belum bisa dikembalikan ke jalur semula.
Humas PT KAI Daops VIII Sugeng Priyono menyatakan, kejadian murni disebabkan keteledoran pekerja yang sedang mengganti bantalan rel. “ Semestinya , bantalan tersebut tidak ditempatkan terlalu dekat dengan posisi yang melinyang, seharusnya memanjang berlainan arah dengan rel. ini kesalahan mandor’” tegasnya.
Setalah kejadian tersebut, bantalan-bantalan rel mulai ditempatkan menjauh dari rel.

Tidak ada komentar: