Kereta Api Eksekutif Lodaya Jurusan Bandung - Solo, yang anjlok pukul 09.45 WIB , menurut Humas PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung, Jawa Barat Mateta Rizal Ulhaq melaju dengan kecepatan normal.
"Biasanya, di jalur yang lurus, kecepatan tidak lebih dari 80km/jam. Sedang jalur berkelok sekitar 60km/jam," kata Mateta kepada okezone di Jakarta, Sabtu (5/7/2008).
Sehingga, lanjut dia, terlalu prematur jika disimpulkan bahwa anjloknya kereta akibat masinis yang tidak mampu mengimbangi perbandingan kecepatan dengan kondisi jalur kereta.
"Jika melihat dari kondisi rel yang bagus dan pengalaman masinis, tudingan itu terlalu gegabah. Biarlah tim independen kami bekerja dulu, sehingga mendapatkan kesimpulan yang akurat atas peristiwa ini," ungkap Mateta.
Gerbong ketiga kereta api Lodaya itu anjlok di Kampung Cinangsi, Malangbong, Garut, Jawa Barat Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara kereta anjlok dapat diperbaiki dan kembali dijalankan pada pukul 12.55 WIB.
Kamis, 24 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar