Rabu, 09 Juli 2008

KA Mutiara Timur Kembali Tabrakan

Selasa, 08 Juni 2004 | 17:42 WIB

Jember:Tiga muda-mudi yang sedang melintas di lintasan kereta tanpa palang di Jalan Blimbing Lingkungan Pagah, Kelurahan Jember Lor, Kecamnatan Patrang, tertabrak Kereta Api Mutiara Timur dan terseret hingga 20 meter, sekitar pukul 11.45 WIB, Selasa (8/6).

Ketiga korban itu masing-masing Mila (17) dan Sinta (17), warga Desa Wirolegi, Kecamatan Pakusari-Jember, tewas seketika dengan kepala pecah dan luka di sekujur tubuhnya. Sedangkan Fendi (21), warga Dusun Gempal Desa Wirolegi-Pakusari, pengendara sepeda motor RGR P 8828 CB yang membonceng dua korban, hingga kini sekarat dengan luka serius di bagian kepala. Tiga korban kecelakaan tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Soebandi Jember.

Menuruat informasi yang dihimpun Tempo News Room, kecelakaan maut yang menewaskan dua korban jiwa dan satu orang sekarat itu terjadi saat Fendi yang mengendarai sepeda motor RGR bersama dua orang wanita melintas dari arah Jalan PB Sudirman. Saat belok ke arah kiri dan mau melintasi rel kereta api, Fendi diduga sengaja menorobos lintasan kereta saat KA Mutiara Timur sedang meluncur dari arah Banyuwangi-Surabaya.

Sejurus kemudian, tabrakan maut itu terjadi. Tiga korban ini tidak sempat menghindar dan akhirnya terseret hingga 20 meter. Mila mengalami luka di bagian kepala dengan dahi pecah dan terdapat luka di sekujur tubuhnya. Sinta separuh dari batok kepalanya remuk hingga isi kepalanya berhamburan. Sedangkan Fendi mengalami luka di kepala bagian belakang. Saat dirawat, Fendi terus menggerang kesakitan. Darah segar terus mengalir dari kepala korban. Hingga berita ini diturunkan korban masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD Dr. Soebandi-Jember.

Tragisnya lagi, tiga korban tersebut hingga pukul 14.00 belum diketahui keluarganya. Polisi baru mengetahui identitas korban dari salah seorang pemuda yang mengaku kenal dengan korban sekitar pukul 14.00.

Pihak kepolisian setempat memeriksa empat masinis KA Mutiara Timur, yakni Maryono, Evin, Darmuji dan Bahtiar Efendy. "Setelah mengevakuasi korban ke RSUD Soebandi kami juga masih terus mengumpulkan data-data dan melakukan olah TKP," kata Kanit-Laka Polres Jember, Iptu Zainuri.

Sejumlah warga di sekitar tempat kejadian mengatakan kecelakaan kereta api yang menelan korban jiwa di lintasan Paga tersebut sudah sangat sering. Bahkan dapat dipastikan dalam satu tahun sekali pasti ada korban jiwa. Tapi hingga saat ini lintasan maut tersebut tetap tidak menggunakan palang pintu.

Sementara, Sutoyo, Humas PT Kereta Api Indonesia Daop IX, saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya menegaskan akan menindaklanjuti kejadian tersebut. Sutoyo mengaku sedang berada di Jakarta.

Sebelumnya, kecelakaan Kereta Api Mutiara Timur dengan Bus Akas Asri di Desa Garahan Kecamatan Silo tanggal 25 Mei lalu memakan korban tujuh tewas dan 21 luka-luka.

Tidak ada komentar: