
3 Gerbong dari 12 gerbong Kereta Api (KA) Gumarang anjlok 4 kilometer dari Stasiun Gubug, Grobogan, Jawa Tengah pada Minggu 12 Agustus 2007 pukul 22.30 WIB. KA bisnis jurusan dari Surabaya menuju Jakarta ini anjlok karena relnya sepanjang 5 meter digergaji dan dicuri.
Biasanya motif seperti itu ya, dicuri. Diketahui ada bekas gergaji sekitar 5 meter. Itupun ketahuannya setelah kereta anjlok,ujar Iptu Suwito, petugas Polsek Gubung, saat dihubungi detikcom, Senin (13/8).
Suwito mengatakan, penumpang mengalami luka-luka ringan dan langsung dilarikan ke puskemas terdekat.
Tidak ada yang tewas hanya luka lecet saja,katanya.
Menurut Suwito, penumpang yang mengalami luka-luka ringan dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun dia belum mengetahui jumlah korban yang terluka.
Sabotase Rel Dilakukan 2 Jam Sebelum Gumarang Lewat
Anjloknya KA Gumarang dikarenakan adanya sabotase rel kereta, dengan barang bukti serbuk bekas gergaji di lokasi kejadian. Sabotase itu dilakukan 2 jam sebelum KA Gumarang anjlok.
Jelas dari caranya itu sabotase. Dari lokasi kejadian ditemukan serbuk gergaji,” kata Kahumas Daops I dan Jabotabek Akhmad Sujadi, Jakarta, Senin (13/8).
Menurut itung-itungan Sujadi, penggergajian rel itu dilakukan 2 jam sebelum Gumarang anjlok.
Dia memaparkan, pada pukul 20.12 WIB KA eksekutif Rajawali jurusan Surabaya - Semarang dan KA ekonomi Kertajaya jurusan Pasar Turi, Surabaya - Pasar Senen Jakarta melintasi jalur lokasi anjlok KA Gumarang dengan lancar.
Kedua kereta aman saat melintasi daerah tersebut (lokasi anjlok), ujarnya. Gumarang anjlok pukul 22.10 WIB.
Sujadi mengatakan, Juru Periksa Jalan telah melakukan pemeriksaan jalur kereta dari Tegowanu pukul 16.00 WIB ke Gubug pukul 18.00 WIB dan hasilnya aman.
“Tapi pukul 22.10 WIB, KA 73 (KA Gumarang) lewat anjlok,ujarnya.
Setelah Terguling, 2 Gerbong KA Gumarang Terseret Cukup Jauh
Para penumpang gerbong 1 dan 2 KA Gumarang jurusan Surabaya-Jakarta berteriak histeris saat gerbong yang mereka tumpangi terguling. Penumpang semakin panik saat dua gerbong kemudian terseret beberapa meter.
Jadi setelah terguling, gerbong 1 dan 2 terseret cukup jauh sampai akhirnya berhenti. Semua penumpang panik dan berteriak histeris, kata Hanif, saksi mata, yang duduk di gerbong 2 yang naas itu.
Akibat gerbong terseret dan tergesek rel KA, asap berbau tak sedap pun memenuhi gerbong. Bau asap seperti bau terbakar inilah yang semakin membuat para penumpang panik. “Ada beberapa penumpang yang sampai sesak nafas, kata Hanif, mahasiswa ITS ke Surabaya.
Saat gerbong terguling, para penumpang terjatuh dari tempat duduknya. Mereka berpegangan apa saja untuk mempertahankan badan mereka agar tidak ikut terguling. Saya memegang besi bagian dari kursi,katanya.
Saat kecelakaan terjadi, jarum jam menunjukkan pukul 22.10 WIB. Sebagian penumpang tertidur pulas. Akhirnya, banyak juga penumpang yang tidak siap dan badannya terbentur besi saat gerbong terguling. Mungkin mereka inilah yang mengalami luka memar atau lecet.
Menurut Hanif, teriakan takbir dan kalimat istigfar memenuhi gerbong yang dia naiki. “Yang panik terutama ibu-ibu. Apalagi satu detik setelah gerbong teguling, listrik langsung padam. Sudah asap bau tak sedap muncul, listrik mati, penumpang jelas tambah panik,ujar Hanif.
Terjebak 30 Menit di Gerbong, Penumpang Pecahkan Kaca
Para penumpang KA Gumarang yang berada di dua gerbong yang terguling terjebak hingga 30 menit. Namun, akhirnya mereka bisa keluar dari gerbong setelah memecahkan kaca jendela.
Kesaksian M Hanif, mahasiswa ITS yang berada di dalam gerbong 2 yang ikut terguling, petugas PT KA sepertinya tidak sigap melakukan evakuasi kepada para penumpang di gerbong yang terguling. Sampai sekitar 30 menit kecelakaan terjadi, para penumpang masih di dalam gerbong kereta.
Setelah setengah jam, kita baru bisa keluar. Jadi, selama kita terjebak di dalam gerbong, para penumpang benar-benar panik, sementara bau asap terbakar menyesakkan dada, kata Hanif.
Karena tidak ada pertolongan segera, para penumpang pun, terutama yang laki-laki berusaha memecahkan kaca jendela. Dalam gelap, karena aliran listrik padam, mereka menendang kaca jendela gerbong sekuat tenaga hingga pecah.
Setelah itu, para penumpang pun bahu membahu untuk keluar dari jendela. Kaum perempuan dievakuasi terlebih dulu. Hanif baru bisa keluar dari gerbong sekitar pukul 22.45 WIB, Minggu (12/8).
Setelah menyelamatkan diri dari gerbong, para penumpang kemudian diminta istirahat di lokasi oleh pihak KA untuk menunggu kereta diesel untuk mengevakuasi mereka dari lokasi. Namun, Hanif bersama beberapa orang lebih memilih untuk segera meninggalkan lokasi.
Saya meninggalkan lokasi sekitar pukul 00.00 WIB, karena kereta untuk evakuasi tidak kunjung datang. Saya akhirnya mencari bus menuju Jakarta. Sampai sekarang saya sudah hampir tiba di Cirebon, ujar Hanif.
5 Korban KA Gumarang Dibawa ke Rumah Sakit di Semarang
Penumpang KA Gumarang yang mengalami luka ringan akibat anjlok di antara Gubug-Tegowano hingga kini berjumlah 12 orang. Namun, data yang diperoleh PT KA dari 12 orang ini, baru 5 yang dilarikan ke rumah sakit di Semarang dan 1 orang dibawa ke Puskesmas Gubug.
Korban sementara ada 12. Tapi kenyataannya yang masuk rumah sakit di Semarang ada 5 orang dan 1 orang di Gubug 1. Yang lain belum terpantau,” kata Kahumas PT KA Daops IV Semarang Warsono, Senin (13/8),
Warsono belum dapat memastikan para korban ini dibawa ke rumah sakit mana saja. Laporan yang diterimanya hanya menyebutkan korban mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Semarang dan Gubug, Jawa Tengah.
Warsono menjelaskan, saat ini seluruh penumpang juga telah dievakuasi.Penumpang sudah selesai. Pada saat saya di lokasi, KA dalam keadaan kosong, ujarnya.
Biaya Pengobatan Korban KA Gumarang Ditanggung PT KA
Penumpang KA Gumarang Jurusan Surabaya - Jakarta yang terluka langsung dilarikan ke Puskemas terdekat. Biaya pengobatannya pun ditanggung oleh PT Kereta Api (KA). Data sementara, jumlah korban luka-luka sebanyak 12 orang.
Kita PT KA yang bertanggung jawab. Kita bekerja sama dengan rumah sakit atau puskesmas terdekat. Biaya pengobatan sepenuhnya ditanggung PT KA,†kata Kepala Humas PT KA Daops Semarang.
Penumpang Gumarang Diangkut ke Jakarta dengan 3 KA
Penumpang KA Eksekutif Gumarang sudah dievakuasi ke Semarang. 600 penumpang ini diberangkatkan dari Semarang ke Jakarta dengan menggunakan tiga kereta yakni KA Eksekutif Sembrani, KA Eksekutif Anggrek dan KA Ekonomi Sindoro.
Kita tidak ingat berangkat pukul berapa. Tapi seluruhnya akan dipisah di tiga kereta,†ujar Kahumas Daops I dan Jabotabek Ahmad Sujadi.
Sujadi mengatakan, sejumlah kereta penolong telah diberangkatkan. Mulai dari crane yang berangkat dari Solo pukul 00.15 dan telah sampai pukul 00.17 WIB.
Kemudian kereta penolong berisi alat dongkrak dan teknisi kereta dari Semarang Poncol berangkat pukul 23.12 WIB dan kereta diesel untuk evakuasi penumpang berangkat pukul 23.37 WIB. Itu permintaan dari Kadaop Semarang, tandasnya.
Dephub Soal KA Gumarang:
Ini Kesengajaan yang Keterlaluan
KA Gumarang anjlok di KM 27 + 4/5 atau sekitar 4 km dari Stasiun Gubug, Jawa Tengah, disebabkan rel yang digergaji sepanjang 5 meter. Aksi ini merupakan kesengajaan yang keterlaluan.
Ini kesengajaan yang benar-benar keterlaluan. Mana mungkin rel digergaji hingga putus, kata Dirjen Perkeretaapian Dephub, Soemino Eko Saputro, Senin (13/8).
Soemino tidak mengatakan insiden ini sebagai bentuk sabotase. Namun dirinya sudah meminta polisi mengusut kasus ini hingga tuntas. Saya sampaikan mohon dukungan dan beliau janjikan mudah-mudahan dapat tertangkap, imbuhnya.
Penggergaji Rel Paham Soal KA, Direncanakan dengan Matang
Pelaku penggergajian rel kereta yang dilintasi KA Gumarang betul-betul orang yang tahu banyak masalah perkeretaapian. Pelaku menggergaji rel hingga putus, bahkan menghilangkan pelat penghubung rel, serta mencabuti alat penambat.
Menurut saya, orang ini mengerti benar mengenai kereta api. Dia memotong di ujung jembatan, pelat juga dipotong. Bahkan penambat dicabuti, pasti itu akan dilewati,kata Dirjen Perkeretaapian Dephub, Soemino Eko Saputro, Senin (13/8).
Menurut Soemino, jika pelaku tak tahu banyak soal kereta api tidak mungkin dia mengambil pada posisi yang sangat rawan.Bahkan dia lakukan pada hari Minggu saat penumpang penuh. Ini pemikiran yang sudah jauh ke depan, ujarnya.
Soemino menjelaskan penggergajian rel dilakukan di ujung jembatan nomor 59. Akibat ulah oknum ini, tentu sangat membahayakan kereta api karena lokasi jalan lurus.
“Kecepatan maksimal yang diizinkan dalam kondisi bantalan bagus, KA bisa melaju higga 100 km/jam. Ini sangat berbahaya kalau kecepatan tinggi tapi rel kondisinya seperti itu,imbuh Soemino.
KA Gumarang anjlok akibat rel sepanjang 5 meter digergaji. 12 penumpang mengalami luka ringan dan memar. Polisi hingga kini masih menyelidiki pelaku perusak rel ini. (detikcom/t)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar