SURABAYA - Kemarin (18-07-2008) KA Argo Anggrek anjlok di jalan layang jalur kereta di Jalan Pahlawan, dalam kejadian itu tidak ada korban karena hanya membawa satu gerbong tanpa penumpang.
Kejadian ini terjadi kedelapan kalinya di Surabaya, yang mana sehari sebelumnya, kereta BBM juga anjlok di kawasan Ngaglik. Empat as roda argo anggrek ayng hendak melintas di DKA Pahlawan sekitar pukul 11.00 itu keluar jalur dan menghunjam bantalan rel yang terbuat dari plat besi, karena gerbong sangat berat, pelat besi itu hampir bengkok. Lokomotifnya tetap di jalur karena masinisnya langsung menghentikan begitu tahu gerbong yang dibawa anjlok.
Kata salah seorang petugas Sudarsono menuturkan bahwa gerbong itu baru diperbaiki di stasiun Sidotopo, hendak dibawa ke stasiun pasar turi. Sampai pukul 16.30 gerbong masih belum diangkat. Menurut beberapa petugas dilokasi mengaku tidak tahu penyebab kereta anjlok.
Beberapa warga mengungkapkan, kereta tersebut anjlok karena banyak kancing rel yang hilang, mereka menduga kancing tersebut diambil pemulung. "Biasanya tengah hari atau tangah malam mereka mengambil kancing-kancing rel itu,"ungkap Sumarsono, pedagang yang biasa mangkal di bawah jembatan rel.
Kancing rel tersebut diloakkan."Pemulung tak mungkin mengambil baut. sebab itu akan membuat rel benar - benar keluar dari bantalan. Kalou tadak ada kancing, rel tetap terlihat bagus. Hanya ketika dilewatikedua ruas rel akan menyimpang, sehingg kereta jatuh,"jelasnya.
Humas PTKAIDaop VIII Sugeng Priyono pihaknya sering mengaku kecolongan dalam hal pengamanan rel. dia juga banyak mendapati alat penambat di rel yang hilang. "Padahal,alat penambat berfungsi mempertahankan lebar sepur,"katanya.
Alat-alat tersebut terdiri atas paku rel, baut, serta pendrol atau kancing pencengkram baut dan rel. Jika salah sari bagian hilang, lebar sepur akan berubah. Padahal lebar sepur adalah nyawa kereta api. "Lebarnya adalah 163 cm, lebih sedikit saja kereta pasti anjlok.
sebenarnya, kata Sugeng, PT KAI punya personel yang khusus mengawasi kondisi rel dan alat penambat. " Biasanya mereka menelusuri rel pada dini hari dan tengah malam untuk melihat apakah ada alat penambat yangkendur," katanya.
Kamis, 24 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar