Rabu, 30 Juli 2008

Gerbong KA Matarmaja Terbakar (28/07/2008)




Sebuah gerbong Kereta Api (KA) cadangan kelas ekonomi dengan nomor K3- 855 37 untuk KA Matarmaja hangus terbakar di lajur 7 Stasiun Kotabaru Jalan Pattimura, Kota Malang, Minggu (27/7) malam. Tak ada korban dalam kejadian ini, karena saat itu gerbong sedang diparkir. Ada dugaan gerbong itu dibakar oleh gelandangan, sekitar pukul 17.25 WIB.

Mengetahui peristiwa ini, Pemkab Malang langsung menerjunkan tiga unit mobil PMK. Selang 25 menit kemudian, api berhasil dipadamkan. Hingga tadi malam aparat kepolisian Polresta Malang masih melakukan penyelidikan penyebabnya. Namun kerugian diprediksi mencapai Rp 1 miliar. Karena, meski gerbong itu buatan tahun 1980-an, namun sudah diretrofit.

Ami, saksi mata mengatakan, api terlihat pertama kali di samping toilet kereta sebelah selatan dan merembet ke utara sehingga menghanguskan seluruh badan gerbong berkapasitas 160 orang tersebut.
“Orang- orang tadi (kemarin, Red.) sempat memadamkan gerbong, tapi gak ngatasi. Kobaran api terlalu besar,” ujar Ami yang tiap hari bekerja sebagai tukang parkir di stasiun tersebut.

Wakil Seksi Sarana PT KAI Daops VIII wilayah Malang, Wasis Sariono mengatakan, kejadian ini tidak berpengaruh terhadap jalur keberangkatan maupun kedatangan kereta lain. Karena gerbong yang terbakar berada di jalur yang dipergunakan khusus untuk perawatan kereta.

Untuk kepentingan penyelidikan, pada bangkai gerbong bekas terbakar di jalur 7 juga langsung dipasang police line. “Kami masih mengumpulkan bukti untuk mengetahui penyebab kejadian,” ujar Kasat Reskrim Polresta Malang AKP M P Sitanggang. Diperoleh informasi, gerbong kereta yang terbakar ini sejak Sabtu (26/7) siang diparkir di jalur 7, sebagai cadangan KA Matarmaja jurusan Malang-Jakarta.Sementara itu, petugas Polsekta Klojen yang mendatangi TKP, terus melakukan penyelidikan. Namun dugaan sementara, terbakarnya KA tersebut karena ada unsur kesengajaan.

Dugaan tersebut dikuatkan dengan tidak adanya aliran listrik yang ada di gerbong KA tersebut, karena dalam kondisi parkir. “Kami masih melakukan penyelidikan, apakah ada unsur kesengajaaan dalam kasus ini atau tidak,’’ ungkap Wakapolsekta Klojen Iptu Sudjarot.Namun dia membenarkan jika gerbong itu, sering dijadikan tempat tinggal oleh gelandangan. Meski mereka sering diusir oleh petugas keamanan kereta api.

"Bisa jadi, gerbong KA tersebut sengaja dibakar oleh mereka, karena sakit hati selalu ada penertiban. Tapi kami menyerahkan polisi, untuk penyelidikan, dan penyidikannya,’’ tambah Wasis sambil mengatakan gerbong KA yang terbakar tersebut akan dibawa ke tempat perawatan Daop VIII, Stasiun Gubeng untuk perawatan.


Sedang lokasi terbakarnya gerbong hanya berjarak sekitar 8 meter dari kantor pegawai bagian perbaikan operasional PT KAI. Namun, para pegawai mengaku tidak mengetahui pasti kronologis kejadian. “Kita tahu gerbong terbakar selepas menonton bola di televisi. Langsung saja kita melapor,” ujar Lukman, salah satu petugas.

Kemarin Polisi mulai menyelidiki penyebab terbakarnya gerbong cadangan KA Matarmaja di Stasiun Kotabaru, Kota Malang, Minggu (27/7/2008) kemarin malam. Untuk penyidikan, 5 orang saksi diperiksa untuk dimintai keterangan.

"Sebanyak 3 saksi telah kita periksa kemarin, menyusul dua saksi lagi akan kita mintai keterangannya," katar Kapolsekta Klojen AKP Harnoko saat mengawal Tim Labfor POlda Jatim untuk melakukan olah TKP, Senin (28/7/2008).

Dari tiga saksi yang diperiksa adalah Taryono pengawas stasiun Kotabaru, Ari Tri Wiyono pengawas perjalanan KA, serta Sarim pengawas kereta api.

"Dua lagi yaitu petugas kebersihan serta seorang keamanan," imbuh Harnoko.

Sementara Mujianto Kepala Depo Kereta Api Stasiun Kotabaru mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan gerbong saat parkir dengan mengunci semua pintu.

"Mungkin kunci dari kawat diputus oleh pelaku sebagai jalan masuk. Dalam gerbong banyak bahan mudah terbakar. Jadinya secara cepat merembet," jelasnya. Mujianto menambahkan.

Dugaan para pelaku pembakaran adalah gerombolan anak jalanan kerap berada di Stasiun Kotabaru belum dapat dipastikan oleh polisi maupun Stasiun Kotabaru.

"Wah kita harus buktikan dulu, jika memang ini perbuatan mereka. Memang untuk di sini anjal kita tindak tegas dengan membersihkan areal dari mereka," ungkap Setiono pada detiksurabaya.com di lokasi KA terbakar.

Hingga kini Tim Labfor Polda Jatim masih melakukan olah TKP guna mengetahui secara pasti penyebab kebakaran gerbong KA cadangan Matarmaja Minggu malam

Kamis, 24 Juli 2008

KA Gumarang Anjlok (12-08-2007)




3 Gerbong dari 12 gerbong Kereta Api (KA) Gumarang anjlok 4 kilometer dari Stasiun Gubug, Grobogan, Jawa Tengah pada Minggu 12 Agustus 2007 pukul 22.30 WIB. KA bisnis jurusan dari Surabaya menuju Jakarta ini anjlok karena relnya sepanjang 5 meter digergaji dan dicuri.

Biasanya motif seperti itu ya, dicuri. Diketahui ada bekas gergaji sekitar 5 meter. Itupun ketahuannya setelah kereta anjlok,ujar Iptu Suwito, petugas Polsek Gubung, saat dihubungi detikcom, Senin (13/8).
Suwito mengatakan, penumpang mengalami luka-luka ringan dan langsung dilarikan ke puskemas terdekat.

Tidak ada yang tewas hanya luka lecet saja,katanya.
Menurut Suwito, penumpang yang mengalami luka-luka ringan dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun dia belum mengetahui jumlah korban yang terluka.
Sabotase Rel Dilakukan 2 Jam Sebelum Gumarang Lewat
Anjloknya KA Gumarang dikarenakan adanya sabotase rel kereta, dengan barang bukti serbuk bekas gergaji di lokasi kejadian. Sabotase itu dilakukan 2 jam sebelum KA Gumarang anjlok.

Jelas dari caranya itu sabotase. Dari lokasi kejadian ditemukan serbuk gergaji,” kata Kahumas Daops I dan Jabotabek Akhmad Sujadi, Jakarta, Senin (13/8).
Menurut itung-itungan Sujadi, penggergajian rel itu dilakukan 2 jam sebelum Gumarang anjlok.
Dia memaparkan, pada pukul 20.12 WIB KA eksekutif Rajawali jurusan Surabaya - Semarang dan KA ekonomi Kertajaya jurusan Pasar Turi, Surabaya - Pasar Senen Jakarta melintasi jalur lokasi anjlok KA Gumarang dengan lancar.

Kedua kereta aman saat melintasi daerah tersebut (lokasi anjlok), ujarnya. Gumarang anjlok pukul 22.10 WIB.
Sujadi mengatakan, Juru Periksa Jalan telah melakukan pemeriksaan jalur kereta dari Tegowanu pukul 16.00 WIB ke Gubug pukul 18.00 WIB dan hasilnya aman.
“Tapi pukul 22.10 WIB, KA 73 (KA Gumarang) lewat anjlok,ujarnya.
Setelah Terguling, 2 Gerbong KA Gumarang Terseret Cukup Jauh
Para penumpang gerbong 1 dan 2 KA Gumarang jurusan Surabaya-Jakarta berteriak histeris saat gerbong yang mereka tumpangi terguling. Penumpang semakin panik saat dua gerbong kemudian terseret beberapa meter.

Jadi setelah terguling, gerbong 1 dan 2 terseret cukup jauh sampai akhirnya berhenti. Semua penumpang panik dan berteriak histeris, kata Hanif, saksi mata, yang duduk di gerbong 2 yang naas itu.
Akibat gerbong terseret dan tergesek rel KA, asap berbau tak sedap pun memenuhi gerbong. Bau asap seperti bau terbakar inilah yang semakin membuat para penumpang panik. “Ada beberapa penumpang yang sampai sesak nafas, kata Hanif, mahasiswa ITS ke Surabaya.

Saat gerbong terguling, para penumpang terjatuh dari tempat duduknya. Mereka berpegangan apa saja untuk mempertahankan badan mereka agar tidak ikut terguling. Saya memegang besi bagian dari kursi,katanya.

Saat kecelakaan terjadi, jarum jam menunjukkan pukul 22.10 WIB. Sebagian penumpang tertidur pulas. Akhirnya, banyak juga penumpang yang tidak siap dan badannya terbentur besi saat gerbong terguling. Mungkin mereka inilah yang mengalami luka memar atau lecet.

Menurut Hanif, teriakan takbir dan kalimat istigfar memenuhi gerbong yang dia naiki. “Yang panik terutama ibu-ibu. Apalagi satu detik setelah gerbong teguling, listrik langsung padam. Sudah asap bau tak sedap muncul, listrik mati, penumpang jelas tambah panik,ujar Hanif.

Terjebak 30 Menit di Gerbong, Penumpang Pecahkan Kaca
Para penumpang KA Gumarang yang berada di dua gerbong yang terguling terjebak hingga 30 menit. Namun, akhirnya mereka bisa keluar dari gerbong setelah memecahkan kaca jendela.
Kesaksian M Hanif, mahasiswa ITS yang berada di dalam gerbong 2 yang ikut terguling, petugas PT KA sepertinya tidak sigap melakukan evakuasi kepada para penumpang di gerbong yang terguling. Sampai sekitar 30 menit kecelakaan terjadi, para penumpang masih di dalam gerbong kereta.

Setelah setengah jam, kita baru bisa keluar. Jadi, selama kita terjebak di dalam gerbong, para penumpang benar-benar panik, sementara bau asap terbakar menyesakkan dada, kata Hanif.
Karena tidak ada pertolongan segera, para penumpang pun, terutama yang laki-laki berusaha memecahkan kaca jendela. Dalam gelap, karena aliran listrik padam, mereka menendang kaca jendela gerbong sekuat tenaga hingga pecah.
Setelah itu, para penumpang pun bahu membahu untuk keluar dari jendela. Kaum perempuan dievakuasi terlebih dulu. Hanif baru bisa keluar dari gerbong sekitar pukul 22.45 WIB, Minggu (12/8).

Setelah menyelamatkan diri dari gerbong, para penumpang kemudian diminta istirahat di lokasi oleh pihak KA untuk menunggu kereta diesel untuk mengevakuasi mereka dari lokasi. Namun, Hanif bersama beberapa orang lebih memilih untuk segera meninggalkan lokasi.

Saya meninggalkan lokasi sekitar pukul 00.00 WIB, karena kereta untuk evakuasi tidak kunjung datang. Saya akhirnya mencari bus menuju Jakarta. Sampai sekarang saya sudah hampir tiba di Cirebon, ujar Hanif.
5 Korban KA Gumarang Dibawa ke Rumah Sakit di Semarang
Penumpang KA Gumarang yang mengalami luka ringan akibat anjlok di antara Gubug-Tegowano hingga kini berjumlah 12 orang. Namun, data yang diperoleh PT KA dari 12 orang ini, baru 5 yang dilarikan ke rumah sakit di Semarang dan 1 orang dibawa ke Puskesmas Gubug.

Korban sementara ada 12. Tapi kenyataannya yang masuk rumah sakit di Semarang ada 5 orang dan 1 orang di Gubug 1. Yang lain belum terpantau,” kata Kahumas PT KA Daops IV Semarang Warsono, Senin (13/8),
Warsono belum dapat memastikan para korban ini dibawa ke rumah sakit mana saja. Laporan yang diterimanya hanya menyebutkan korban mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Semarang dan Gubug, Jawa Tengah.
Warsono menjelaskan, saat ini seluruh penumpang juga telah dievakuasi.Penumpang sudah selesai. Pada saat saya di lokasi, KA dalam keadaan kosong, ujarnya.
Biaya Pengobatan Korban KA Gumarang Ditanggung PT KA
Penumpang KA Gumarang Jurusan Surabaya - Jakarta yang terluka langsung dilarikan ke Puskemas terdekat. Biaya pengobatannya pun ditanggung oleh PT Kereta Api (KA). Data sementara, jumlah korban luka-luka sebanyak 12 orang.

Kita PT KA yang bertanggung jawab. Kita bekerja sama dengan rumah sakit atau puskesmas terdekat. Biaya pengobatan sepenuhnya ditanggung PT KA,” kata Kepala Humas PT KA Daops Semarang.
Penumpang Gumarang Diangkut ke Jakarta dengan 3 KA
Penumpang KA Eksekutif Gumarang sudah dievakuasi ke Semarang. 600 penumpang ini diberangkatkan dari Semarang ke Jakarta dengan menggunakan tiga kereta yakni KA Eksekutif Sembrani, KA Eksekutif Anggrek dan KA Ekonomi Sindoro.

Kita tidak ingat berangkat pukul berapa. Tapi seluruhnya akan dipisah di tiga kereta,” ujar Kahumas Daops I dan Jabotabek Ahmad Sujadi.
Sujadi mengatakan, sejumlah kereta penolong telah diberangkatkan. Mulai dari crane yang berangkat dari Solo pukul 00.15 dan telah sampai pukul 00.17 WIB.
Kemudian kereta penolong berisi alat dongkrak dan teknisi kereta dari Semarang Poncol berangkat pukul 23.12 WIB dan kereta diesel untuk evakuasi penumpang berangkat pukul 23.37 WIB. Itu permintaan dari Kadaop Semarang, tandasnya.

Dephub Soal KA Gumarang:
Ini Kesengajaan yang Keterlaluan
KA Gumarang anjlok di KM 27 + 4/5 atau sekitar 4 km dari Stasiun Gubug, Jawa Tengah, disebabkan rel yang digergaji sepanjang 5 meter. Aksi ini merupakan kesengajaan yang keterlaluan.
Ini kesengajaan yang benar-benar keterlaluan. Mana mungkin rel digergaji hingga putus, kata Dirjen Perkeretaapian Dephub, Soemino Eko Saputro, Senin (13/8).
Soemino tidak mengatakan insiden ini sebagai bentuk sabotase. Namun dirinya sudah meminta polisi mengusut kasus ini hingga tuntas. Saya sampaikan mohon dukungan dan beliau janjikan mudah-mudahan dapat tertangkap, imbuhnya.

Penggergaji Rel Paham Soal KA, Direncanakan dengan Matang
Pelaku penggergajian rel kereta yang dilintasi KA Gumarang betul-betul orang yang tahu banyak masalah perkeretaapian. Pelaku menggergaji rel hingga putus, bahkan menghilangkan pelat penghubung rel, serta mencabuti alat penambat.
Menurut saya, orang ini mengerti benar mengenai kereta api. Dia memotong di ujung jembatan, pelat juga dipotong. Bahkan penambat dicabuti, pasti itu akan dilewati,kata Dirjen Perkeretaapian Dephub, Soemino Eko Saputro, Senin (13/8).
Menurut Soemino, jika pelaku tak tahu banyak soal kereta api tidak mungkin dia mengambil pada posisi yang sangat rawan.Bahkan dia lakukan pada hari Minggu saat penumpang penuh. Ini pemikiran yang sudah jauh ke depan, ujarnya.

Soemino menjelaskan penggergajian rel dilakukan di ujung jembatan nomor 59. Akibat ulah oknum ini, tentu sangat membahayakan kereta api karena lokasi jalan lurus.
“Kecepatan maksimal yang diizinkan dalam kondisi bantalan bagus, KA bisa melaju higga 100 km/jam. Ini sangat berbahaya kalau kecepatan tinggi tapi rel kondisinya seperti itu,imbuh Soemino.
KA Gumarang anjlok akibat rel sepanjang 5 meter digergaji. 12 penumpang mengalami luka ringan dan memar. Polisi hingga kini masih menyelidiki pelaku perusak rel ini. (detikcom/t)

KA Serayu Anjlok( 21 April 2007)




Bandung — Kereta Api Serayu jurusan Pasar Senen Jakarta-Kroya anjlok di kilometer 223 + 4/5, tepatnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Kersamana, Cibatu, Kabupaten Garut, antara Stasiun Warung Bandrek dan Stasiun Bumi Waluya Garut, Sabtu (21/4) dini hari, sekitar pukul 03.20 WIB.
Akibat peristiwa itu, dua gerbong masuk ke jurang sedalam 5-6 meter dan dua lainnya tergantung di jurang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Dari 600 penumpang yang tercatat, 24 di antaranya menderita luka berat dan 10 penumpang luka ringan. Mereka yang luka-luka untuk sementara ini menjalani perawatan di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit di Garut. Penumpang yang selamat sebagian telah dievakuasi menuju Stasiun Bumi Waluya untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kroya.
Akibat lain dari anjloknya KA Serayu ini, perjalanan tiga kereta api, yakni Argo Wilis jurusan Bandung-Surabaya, Lodaya jurusan Bandung-Solo, dan Pasundan Ekonomi jurusan Bandung-Surabaya dialihkan lewat Cikampek. Pengalihan ini berimbas pada mundurnya jam tiba kereta api setidaknya tiga jam dari jadwal. Selama proses evakuasi belum selesai, jalur utara praktis belum dapat dilalui.
Menurut Kahumas PT KA Daops 2 Bandung, Sukendar Mulya, yang dihubungi SH, KA itu dimasinisi oleh Ratno dan asisten masinis Deden, membawa enam rangkaian kereta penumpang kelas ekonomi dan satu kereta makan.

Dari enam rangkaian kereta, gerbong nomor 2 dan 3 anjlok, sedangkan gerbong 4 dan 5 terguling lalu terseret longsoran dan kini berada di jurang dengan kedalaman antara 5-6 meter.
Dugaan sementara penyebab anjloknya KA Serayu, menurut Kepala Humas PT Kereta Api Noor Hamidi, karena di lokasi tersebut terjadi longsor sebagai akibat hujan deras yang terjadi pada Jumat (20/4) malam sampai Sabtu dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Sampai saat ini, proses evakuasi terus dilakukan, namun belum maksimal karena di lokasi tersebut masih berpotensi terjadi longsor dan ada gerbong yang posisinya tergantung di jurang. Meskipun demikian, Noor Hamidi berharap proses evakuasi dapat diselesaikan dalam waktu 24 jam.
Menurut Sukendar Mulya, longsor itu sama sekali di luar perkiraan PT KA, karena selama ini tidak pernah terjadi longsor di kawasan tersebut sehingga PT KA tidak melakukan pengawasan selama 24 jam. Selama ini, titik-titik rawan longsor adalah Lebakjero, Leles, dan Nagrek.
Ketika ditanya tentang kemungkinan memindahkan jalur KA di Desa Sukamaju ke tempat lain, Sukendar menjelaskan bahwa jalur itu tidak mungkin dipindahkan karena di sekitarnya merupakan tebing-tebing.
Kalaupun harus dibangun di lokasi baru, biaya yang dibutuhkan tinggi sehingga sulit bagi PT KA untuk mewujudkannya. Tetapi dengan kejadian ini, jalur tersebut akan diawasi lebih ketat. Jalur tersebut sudah ada sejak zaman Belanda.

Dana Pemeliharaan
Sebelumnya, tidak jauh dari lokasi kejadian, juga terjadi kereta anjlok yang dialami oleh KA Lodaya. Penyebabnya juga tanah longsor setelah diguyur hujan. Sukendar mengakui bahwa jalur KA yang ada di Garut memang merupakan titik rawan longsor yang harus terus diwaspadai, terutama pada saat musim hujan.
Terkait dengan anjloknya KA Serayu di kilometer 223 + 4/5, tepatnya di Desa Sukamaju, Kabupaten Garut itu, pemerhati masalah perkeretaapian Djoko Sedyowarno menegaskan kecelakaan tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi jika pemerintah tidak mengabaikan proses pemeliharaan jalur kereta yang selama ini menjadi beban tugasnya.
Selain itu, ketika rel tersebut dibangun pada zaman Belanda, kondisi lingkungan sekitar rel masih sangat hijau, tapi sekarang tidak lagi. Kondisi yang tidak hijau itulah yang membuat areal sepanjang jalur KA mudah longsor jika terjadi hujan lebat. “Selama ini, pemerintah hanya menyiapkan dana untuk membangun jalur baru, tetapi tidak mengalokasikan dana untuk memelihara jalur yang ada, malah menyerahkan pemeliharaannya pada PT Kereta Api selaku operator,” katanya. (*)

Copyright © Sinar Harapan 2003

Kereta Lodaya Anjlok (5 Juli 2008 )

Kereta Api Eksekutif Lodaya Jurusan Bandung - Solo, yang anjlok pukul 09.45 WIB , menurut Humas PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung, Jawa Barat Mateta Rizal Ulhaq melaju dengan kecepatan normal.

"Biasanya, di jalur yang lurus, kecepatan tidak lebih dari 80km/jam. Sedang jalur berkelok sekitar 60km/jam," kata Mateta kepada okezone di Jakarta, Sabtu (5/7/2008).

Sehingga, lanjut dia, terlalu prematur jika disimpulkan bahwa anjloknya kereta akibat masinis yang tidak mampu mengimbangi perbandingan kecepatan dengan kondisi jalur kereta.

"Jika melihat dari kondisi rel yang bagus dan pengalaman masinis, tudingan itu terlalu gegabah. Biarlah tim independen kami bekerja dulu, sehingga mendapatkan kesimpulan yang akurat atas peristiwa ini," ungkap Mateta.

Gerbong ketiga kereta api Lodaya itu anjlok di Kampung Cinangsi, Malangbong, Garut, Jawa Barat Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara kereta anjlok dapat diperbaiki dan kembali dijalankan pada pukul 12.55 WIB.

Kereta Canti EkspresTerbakar di Stasiun Gubeng (11 Juli 2008 )

SURABAYA - Kereta api penumpang jurusan Surabaya - Jember mengalami kebakaran di dekat Stasiun Gubeng Surabaya, Jumat (11/7/2008).
Api yang melalap kereta menghanguskan dua gerbong kereta.Dua gerbong kereta yang terbakar adalah gerbong makan, dan gerbong eksekutif, ujar petugas pemadam kebakaran Surabaya, Tikno, Jumat (11/7/2008).

Kejadian kebakaran yang menimpa KA Cantik Ekspress itu terjadi di sekitar Jalan Nias, 2 kilometer sebelum memasuki Stasiun Gubeng.

"Api berasal dari kereta makan yang didalamnya terdapat generator," jelas Kahumas PT KA Daops VIII, Sugeng Suprianto, Jumat, (11/7/2008).
Api berhasil dipadamkan sekira pukul 11.00 WIB setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran menyiram gerbong yang terbakar itu sekitar satu jam.

Masinis Kereta Api Cantik yang terbakar sempat tidak menyadari jika keretanya mengeluarkan asap tebal. Menurut saksi mata Slamet seorang tukang las yang membuka usaha di pinggir rel menuturkan, pada saat itu kereta berjalan dengan kecepatan sedang karena akan memasuki stasiun Gubeng. Namun pada kereta Cantik saat melintas di Jalan Nias, kereta sudah mengeluarkan asap.

"Masinis tidak mengetahui. Kemudian ada seorang polisi yang mengejar kereta yang berasap tersebut dan meniupkan peluit agar kereta berhenti," kata Slamet.

Masinis pun menghentikan keretanya dan kemudian para penumpang pun berhamburan untuk keluar dari gerbong. Saat penumpang tengah menyelamatkan diri asap belum terlalu membesar. Baru kemudian setelah penumpang berhasil keluar gerbong, api kemudian melahap kereta.

"Saat pertama terbakar, generator masih menyala dan tidak terdengar ada suara ledakan," ujar Slamet.

Penduduk sekitar pun membantu untuk memadamkan api, namun usaha ini sia-sia. Dua gerbong yaitu satu gerbong kereta makan dan satu gerbong kereta penumpang eksekutif ludes dilahap si jago merah.

Akibat kebakaran dua keberangkatan Kereta Dhoho dan kereta Logawa jurusan Surabaya -Malang yang berada di Stasiun Gubeng mengalami penundaan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Tikno belum dapat merinci kronologi kebakaran tersebut, namun menurutnya laporan itu baru masuk sekira pukul 10.30 WIB.

"Kami menerima laporan itu 5 menit yang lalu (10.30 WIB). Petugas kami sudah ke lokasi," terangnya.

KA Pandanwangi Anjlok di Grobogan (20 Juli 2008)



GROBOGAN - Kereta Api (KA) Pandanwangi jurusan Solo-Semarang mengalami nasib nahas. Dua rodanya anjlok dari rel di jalur antara Stasiun Kedung Jati - Stasiun Tanggung, Grobogan, Jawa Tengah.

"Benar tadi ada KA Pandanwangi yang dua rodanya anjlok. Kejadiannya sekira pukul 09.49 WIB," kata Kepala Humas Daops IV PT KA Warsono , Minggu (20/7/2008).

Dia menambahkan hingga saat ini proses evakuasi dan perbaikan kereta terus dilakukan. "Evakuasi sudah berhasil dilakukan. Tapi kita lagi cek kondisi kereta supaya kejadian ini tidak terulang," tegasnya.

Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. "Tidak ada korban jiwa. Cuma satu gerbong dan dua rodanya saja yang anjlok," terang dia.

Dia juga memastikan bahwa dengan kejadian anjloknya KA Pandanwangi ini tidak mengganggu jalur KA jurusan Solo-Semarang. "Kebetulan jalur ini kalau siang hanya dilalui KA Pandanwangi. Jadi tidak menganggu perjalan kereta lainnya," pungkas Warsono

KA Argo Anggrek Anjlok di Surabaya (18-07-2008)

SURABAYA - Kemarin (18-07-2008) KA Argo Anggrek anjlok di jalan layang jalur kereta di Jalan Pahlawan, dalam kejadian itu tidak ada korban karena hanya membawa satu gerbong tanpa penumpang.

Kejadian ini terjadi kedelapan kalinya di Surabaya, yang mana sehari sebelumnya, kereta BBM juga anjlok di kawasan Ngaglik. Empat as roda argo anggrek ayng hendak melintas di DKA Pahlawan sekitar pukul 11.00 itu keluar jalur dan menghunjam bantalan rel yang terbuat dari plat besi, karena gerbong sangat berat, pelat besi itu hampir bengkok. Lokomotifnya tetap di jalur karena masinisnya langsung menghentikan begitu tahu gerbong yang dibawa anjlok.

Kata salah seorang petugas Sudarsono menuturkan bahwa gerbong itu baru diperbaiki di stasiun Sidotopo, hendak dibawa ke stasiun pasar turi. Sampai pukul 16.30 gerbong masih belum diangkat. Menurut beberapa petugas dilokasi mengaku tidak tahu penyebab kereta anjlok.

Beberapa warga mengungkapkan, kereta tersebut anjlok karena banyak kancing rel yang hilang, mereka menduga kancing tersebut diambil pemulung. "Biasanya tengah hari atau tangah malam mereka mengambil kancing-kancing rel itu,"ungkap Sumarsono, pedagang yang biasa mangkal di bawah jembatan rel.

Kancing rel tersebut diloakkan."Pemulung tak mungkin mengambil baut. sebab itu akan membuat rel benar - benar keluar dari bantalan. Kalou tadak ada kancing, rel tetap terlihat bagus. Hanya ketika dilewatikedua ruas rel akan menyimpang, sehingg kereta jatuh,"jelasnya.

Humas PTKAIDaop VIII Sugeng Priyono pihaknya sering mengaku kecolongan dalam hal pengamanan rel. dia juga banyak mendapati alat penambat di rel yang hilang. "Padahal,alat penambat berfungsi mempertahankan lebar sepur,"katanya.

Alat-alat tersebut terdiri atas paku rel, baut, serta pendrol atau kancing pencengkram baut dan rel. Jika salah sari bagian hilang, lebar sepur akan berubah. Padahal lebar sepur adalah nyawa kereta api. "Lebarnya adalah 163 cm, lebih sedikit saja kereta pasti anjlok.

sebenarnya, kata Sugeng, PT KAI punya personel yang khusus mengawasi kondisi rel dan alat penambat. " Biasanya mereka menelusuri rel pada dini hari dan tengah malam untuk melihat apakah ada alat penambat yangkendur," katanya.

Kereta Barang Anjlok (20/07/08)

Brebes - Rangkaian kereta barang tujuan Jakarta - Surabaya Minggu (20/07/08) pagi anjlok di jalur perlintasan di Km 176+10 antara Stasiun Bulakamba-Desa Tanjung tepatnya di Desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba,Brebes, Jawa Tengah. Akibat anjloknya dua buah gerbong peti kemas, jalur kereta api lintas utara Jawa Tengah lumpuh total hingga 7 jam. Dugaan sementara anjloknya rangkaian kereta barang ini karena jalur persilangan whisle tidak berfungsi dengan baik.

Kereta barang peti kemas tujuan Jakarta - Surabaya ini anjlok pukul 09.00 WIB di jalur perlintasan Desa Tanjung Brebes, Jawa Tengah atau tepatnya sekitar 500 meter arah timur Stasiun Tanjung.

Dua dari 16 rangkaian gerbong keluar rel yakni gerbong ke 14 dan 15. Seluruh roda dua gerbong yang anjlok tergelincir keluar rel. Beruntung gerbong tidak sampai terguling. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun tergelincirnya roda kereta mengakibatkan kerusakan rel dan bantalan rel yang cukup parah sepanjang 300 meter.

Penyebab anjloknya kereta ini masih dalam penyelidikan. Tidak satupun petugas PT kereta api yang bersedia memberikan keterangan. Dugaan sementara insiden ini terjadi akibat whisle atau jalur persilangan tidak berfungsi dengan baik. Selain puluhan pekerja dikerahkan untuk memperbaiki jalur yang rusak, pihak PT KAI juga mendatangkan alat pengangkat atau crane dari Daop Tiga Cirebon. Perbaikan rel dan pengangkatan gerbong yang anjlok membutuhkan waktu sekitar 7 jam.

Menurut salah satu penumpang kereta, yang ditemui di lokasi kejadian, kereta yang ditumpanginya itu tiba-tiba an­jlok dari relnya. Dia mengaku terkejut, ketika kepalanya terbentur ke dinding gerbong. Seketika kereta tak bisa melanjutkan perjalanan.menurut seorang warga yang lain (karyo, 56)menuturkan, sebelum kereta barang tiba distasiun KA Tanjung, lebih dahulu lewat KA Teagal arum jurusan Jakarta. Setelah ini KA pengangkut peti kemas tiba di stasiun Tanjung. Tak lama kemudian, kereta ekspedisi yang mengangkut barang-barang elektronik itu kembali berangkat.

Namun ketika kereta baru lepas dari stasiun, yang jaraknya kurang lebih 500 meter, mendadak roda-roda pda gerbong kereta nomer 13 dan 14 keluar jalur, suaranya keras.

Akibat insiden anjloknya rangkaian kereta barang ini lalu lintas kereta di jalur pantura Jawa Tengah lumpuh total selama kurang lebih 7 jam. Sejumlah kereta terpaksa dialihkan melalui jalur selatan antara lain Kereta Eksekutif, Argo Sindoro, Kamandanu serta Kereta Fajar Bisnis. Jalur kembali normal sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara itu kerugian material akibat kerusakan rel diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kamis, 17 Juli 2008

KA Argo Jati Anjlok di Subang (16/7/08)

Kerata api Eksekutif Agro Jati jurusan Cirebon - Jakarta, rabu 16/7/08,anjlok di Subang dan belum diketahui penyebabnya. Kereta itu barangkat dari stasiun Kejaksan, Cirebon, pada pulul 16.00 WIB menuju Jakarta. Hanya beberapa meter setelah melewati stasiun Tanjung Rasa, Subang atau sekitar pukul 16.00 WIB kereta pun anjlok, tepatya dikilimeter 94 desa Tanjung Rasa kecamatan Patokbeusi, Subang.


Dari delapan rangkaian gerbong, empat diantaranya lepas dari jalur rodanya dan melintang. "para penumpangnya selamat" kata AKBP Sugiono, Kapolres Subang. Evakuasipun dilakukan, akibatnya sejumlah kereta tujuan Jakartapun di batalkan. Seperti keberangkatan kereta Cirebon ekspres pada pukul 18.00 WIB menuju Jakarta dibatalkan dan seluruh tiket penumpang dikambalikan. KA ekpres dari Brebes menuju Jakarta berhenti di stasiun kejaksan. Demikian juga KA Agro Bromo dari Surabaya menuju Jakarta terpaksa dialihkan dan diberangkatkan ke Jakarta menggunaka bus. sementara itu kepala Humas Daop III Cirebon Suhartono, yang masih berada di lokasi, mengemukakan kereta anjlok hingga kini belum diketahui penyebab kereta anjlok dan masih akan diseliki.

Kamis, 10 Juli 2008

Diseruduk KA Penataran, Truk Terlempar 6 Meter,09/07/2008

Malang - Sebuah truk diesel diseruduk Kereta Api (KA) Penataran jurusan Blitar-Surabaya di perlintasan Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Malang, Rabu (9/7/2008).

Akibatnya, truk bernopol N 8554 D yang disopiri Irfan Wahyudi (21) yang akan mengambil ampas tebu di kawasan penggilingan gula Kebonagung, terlempar hingga 6 meter dan masuk ke area persawahan.

"Saat itu, sebelum sampai di perlintasaan KA berjarak 5 meter, rem saya blong dan tak bisa dikendalikan. Dan saya tidak tahu kalau ada kereta sedang lewat," kata Irfan kepada detiksurabaya.com saat berada di Puskesmas Pakisaji.

Tidak diketahuinya KA saat melintas, kata Irfan, karena terhalang oleh sebuah rumah yang ada di selatan sebelum perlintasan. Truk pun tetap melaju dan tiba-tiba bagian belakang truk disenggol oleh KA bernomor 968.

"Langsung saya merasa truk terbang dan jatuh ke persawahan. Saya saat itu sadar betul," jelas warga Desa/Kecamatan Pagak, Malang.

Melihat sebuah truk terlempar, masinis yang bernama Juwito Marsias langsung menghentikan laju KA. Beruntung, sopir truk hanya mengalami luka lecet di bagian dahi dan tangan. Sementara kaca-kaca truk pecah, roda truk berlarian dan lepas dari bodi truk serta bodi truk bagian kiri ringsek.

Sementara Kapolsek Pakisaji, AKP Farid Fatoni mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini.

"Kita meminta keterangan korban sopir truk dan masinis KA," jelasnya saat di Puskesmas Pakisaji.

Sedangkan bangkai truk belum bisa dievakuasi. Rencananya, akan mendatangkan mobil derek dari Polres Malang untuk mengangkatnya. Sementara warga sekitar yang mengetahui peristiwa ini langsung berdatangan dan jadi tontonan

Rabu, 09 Juli 2008

KERETA API BABARANJANG TERBALIK DI KERTAPATI , 23 Mei 2008



Metrotvnews.com, Palembang: Kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang hendak berangkat ke Tanjungenim, terbalik di jalur utama kilometer 399, Kertapati, Keramasan, Palembang, Sumatra Selatan. Akibatnya, jalur keberangkatan menuju Stasiun Tanjungkarang dan Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas terganggu.

Kereta api dengan 33 gerbong itu terbalik di Simpang Kertapati saat hendak menjemput batu bara di Tanjungenim. Hingga kini, kereta tersebut masih berada di lokasi kejadian. Akibatnya, kereta api lainnya tidak bisa melintas. Para masinis dan petugas PT Kereta Api setempat saat ini sedang berupaya mengangkat kereta ke jalurnya. Diperkirakan baru selesai nanti malam.

Hingga kini belum diketahui penyebab terbaliknya kereta tersebut. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini. Namun, jadwal keberangkatan kereta dari Palembang menuju Lubuk Linggau dan Tanjung Karang terganggu. PT Kereta Api terpaksa mengembalikan 300 tiket penumpang.

GERBONG KERETA BBM TERPUTUS DARI RANGKAIAN DI MALANG, 09 Mei 2008



Metrotvnews.com, Malang: Lima gerbong kereta api pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terputus dari rangkaian dan anjlok di Stasiun Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kecelakaan kereta jurusan Bangil menuju Depo Pertamina, Kota Lama, Malang, Jawa Timur, ini terjadi saat melewati sekitar 300 meter dari Stasiun Lawang yang agak menanjak.

Ketika gerbong putus dari rangkaian, lima gerbong terakhir meluncur kembali ke arah Stasiun Lawang dan berhenti dua ratus meter arah utara stasiun. Kereta api berhenti dengan menabrak gundukan tanah pengamanan. Akibatnya, dua gerbong terakhir sempat tumpang tindih. Kondisi gerbong yang berisi premium 35 ribu liter atau satu gerbong sempat mengalami kebocoran di bagian belakang.

Hingga saat ini, petugas PT Kereta Api Indonesia masih melakukan proses perbaikan. Kerugian akibat kejadian ini belum diketahui. Namun, arus kereta api Malang-Surabaya dan sebaliknya tidak terganggu akibat kejadian ini.(BEY)

JEEP VS KERETA API, 2 ORANG TEWAS, 22 Juni 2008



Metrotvnews.com, Madiun: Kecelakaan antara mobil dan kereta api kembali menelan korban. Sebanyak dua orang tewas akibat kecelakaan antara jeep dengan Kereta Api Logawa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Ahad (22/6). Kcelakaan terjadi di Desa Wonosari, Kecamatan Wonoasri. Insiden ini berawal dari kendaraan jenis jeep yang hendak melintas di atas perlintasan kereta api tanpa pengaman.

Seketika, jeep bernomor polisi W 1329 NL ini terhempas kereta api hingga puluhan meter. Akibatnya, bodi kendaraan rusak berat dan terbalik di sisi perlintasan kereta api. Warga di sekitar lokasi kejadian mengatakan, perlintasan kereta api ini kerap menelan korban jiwa.

Akibat kecelakaan ini, Anwar, pengemudi jeep, bersama Yayan Andi Wiyanto, tewas seketika. Sementara Tarwiyah, istri Yayan, dilarikan ke rumah sakit terdekat karena menderita luka parah.(DOR)

KA SENJA UTAMA ANJLOK DI BUMIAYU ,18 Maret 2008



Metrotvnews.com, Bumiayu: Kereta Api Senja Utama dari Jakarta tujuan Yogyakarta, anjlok di kawasan Bumiayu, Jawa Tengah, dini hari tadi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya, sejumlah kereta api jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur terlambat tiba di lokasi tujuan hingga beberapa jam.

Reporter Metro TV Gloria Anastasia melaporkan, dua dari sembilan gerbong KA Senja Utama anjlok di Desa Adisana, Kecamatan Bumiayu Brebes, Bumiayu. Rangkaian gerbong ketiga dan empat ini anjlok pada dua as kereta.

Evakuasi gerbong yang anjlok baru selesai empat jam kemudian. Rangkaian gerbong itu lalu dibawa ke Stasiun Purwokerto. Sedangkan sekitar 200 penumpang dievakuasi ke Stasiun Bumiayu untuk kemudian diangkut dengan kereta api lain ke kota tujuan.

Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan. Menurut penumpang, saat kejadian, para penumpang sedang terlelap tidur. Saat itu terdengar suara keras. Kondektur langsung menarik tuas rem darurat. Namun, dua gerbong yang anjlok sempat terseret hingga ratusan meter, membuat bantalan rel kereta rusak.

Kejadian ini membuat perjalanan kereta api lainnya terhambat. Bahkan, KA Bima tujuan Surabaya terlambat tiba di tujuan hingga lebih lima jam.

KA KAHURIPAN ANJLOK ,03 Juni 2008



Metrotvnews.com, Cilacap: Kereta Api Kahuripan jurusan Bandung-Kediri, Selasa (3/6), sekitar pukul 02.00 Waktu Indonesia Barat, anjlok di sekitar Stasiun Maos, Leteng, Kecamatan Pesugihan, Cilacap, Jawa Tengah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa anjloknya KA Kahuripan ini.

Seluruh penumpang KA Kahuripan terpaksa harus dipindahkan ke KA Kutojaya, dengan menggunakan bus. Akibat anjloknya kereta ini, dua jadwal perjalanan kereta sempat terganggu. Jalur kereta Cilacap-Bandung juga lumpuh, namun sejak pukul 08.00 WIB, jalur sudah kembali normal.

Lokomotof Tabrak Kerata Api BBM 04 Juli 2008





Tabrakan dua kereta api (KA) jalur 2 Stasiun Sengon Purwosari Pasuruan, Jumat (04/07), diduga karena rem blong.

AKP HERI PUDJIONO Kapolsek Purwosari yang ditemui ANTARA di lokasi kejadian mengatakan, tabrakan antar kereta api ini terjadi sekitar pukul 13.41 WIB.

Seorang masinis yang mengalami luka serius dilarikan ke RS Saiful Anwar Kota Malang. Para petugas di Stasiun Sengon Purwosari Pasuruan tidak bersedia memberikan keterangan. "Kepala Stasiun Sengon masih stres," katanya.

Kapolsek menegaskan, tabrakan antar kereta merupakan kelalaian. Untuk itu, kata Kapolsek, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan.

Kapolsek menjelaskan, tabrakan terjadi akibat lokomotif BB 30121 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi, sehingga lokomotif yang dijalankan masinis HARIYANTO, warga Bangil, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon.

Saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 20327 dari arah Bangil yang dijalankan masinis KATNADI warga Malang, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan.

Atas dasar fakta lapangan tersebut, kata Kapolsek, tabrakan kereta api di Stasiun Sengon adalah akibat kelalaian petugas. Akibat tabrakan adu depan itu kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek dan anjlok, termasuk rangkaian gerbong BBM.

Karena posisi tabrakan tepat diatas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.(ant/ipg)

KA BANGUNKARTA ANJLOK Selasa, 27 November 2007



Metrotvnews.com, Jombang Lokomotif dan satu gerbong rangkaian Kereta Api Bangunkarta jurusan Jombang-Jakarta, anjlok di bagian barat Stasiun Kereta Api Jombang, Jawa Timur, Selasa (27/11). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tapi perjalanan KA Bangunkarta tertunda sampai Selasa petang.

Lokomotif dan gerbong KA Bangunkarta terperosok sekitar 300 meter arah barat Stasiun Jombang. Rangkaian gerbong lain tetap berada di Stasiun Jombang. Gerbong yang ke luar rel ini seharusnya mengangkut penumpang tujuan Pasar Senen Jakarta. Peristiwa ini tidak mengganggu lalu lintas kereta api lain, meski diharuskan melintas lebih pelan. Saksi mata menyebutkan, lokomotif sempat menghantam gundukan tanah di samping rel.

Peristiwa ini terjadi karena tidak berfungsinya pemindah rel saat lokomotif hendak berpindah arah, sehingga meluncur ke luar rel. Dugaan itu dibantah Wakil Kepala Stasiun KA Jombang Eddi Jusfan. Menurut dia, penyebab kecelakaan karena masinis gagal mengerem lokomotif. Namun, belum ada konfirmasi dari masinis kereta api Agus Sudono dan pembantu masinis Wijiyanto soal keterangan ini.(DEN)

DUA GERBONG KA PENATARAN JURUSAN SURABAYA-BLITAR ANJLOK , Selasa, 06 Maret 2007 18:45 WIB



Metrotvnews.com, Surabaya: Dua gerbong Kereta Api (KA) Panataran jurusan Surabaya-Blitar, Jawa Timur, Selasa (6/3), anjlok di shelter Ngagel, Surabaya. Kereta anjlok sekitar pukul 10.30 WIB. Menurut sejumlah saksi mata, sebelum dua gerbong Panataran anjlok, beberapa warga mendengar suara kereta berderit dan memercikkan api.

Akibat peristiwa ini perjalanan kereta api dari Stasiun Gubeng terganggu karena perjalanan kereta api saat ini hanya menggunakan satu jalur rel. Hingga Selasa sore petugas PT Kereta Api Daerah Operasi VII Surabaya sedang berupaya mengevakuasi dan menarik satu gerbong yang anjlok. Sementara gerbong lainnya sudah berhasil dipindahkan.

Di tempat terpisah, ribuan calon penumpang tujuan Jakarta terlantar di Stasiun Serpong, Tangerang, Banten. Penumpukan penumpang terjadi akibat terputusnya rel kereta di kawasan Kebayoran Baru yang menghubungkan Jakarta dengan Tangerang dan Rangkasbitung. Rela putus akibat patahnya lintasan rel di sekitar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kejadian ini menimbulkan penumpukan penumpang di sejumlah stasiun pemberangkatan. Sejumlah penumpang mengaku tidak mengetahui kejadian terputusnya rel.

Meski sudah mengalami perbaikan, terputusnya rel sempat mengganggu sejumlah jadwal pemberangkatan. Lima kereta api jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung mengalami keterlambatan. Sementara di Serpong, Tangerang, sebanyak 10 rangkaian kereta menuju Jakarta ikut tertunda selama berjam-jam.(DOR)

KA Penataran Anjlok di Blitar Rabu, 24 Januari 2007

Blitar - Rangkaian kereta api penumpang kelas ekonomi Penataran, jurusan Blitar-Surabaya, keluar dari rel (anjlok) saat hendak memasuki emplasemen Stasiun Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (24/1) pagi sekitar pukul 05.15 WIB.

Empat dari lima gerbong kereta kelas ekonomi nomor pemberangkatan 704 tergelincir dari rel di jalur dua emplasemen Stasiun Kesamben. Sedangkan lokomotif dengan nomor CC-20104 dan satu gerbong paling belakang masih tetap berada di atas rel.

Diduga peristiwa itu terjadi lantaran kondisi rel dan bantalan kayunya sudah lapuk dimakan usia. Itu dikarenakan rel di jalur dua emplasemen Stasiun Kesamben itu jarang digunakan, karena bukan merupakan jalur utama. ”Sampai sekarang kami masih terus melakukan perbaikan rel, untuk bisa memudahkan pemindahan kereta yang anjlok ini,” kata Kepala Distrik Jalan dan Rel Blitar, Abdul Azis.
Ia memperkirakan perbaikan tersebut akan memakan waktu sekitar delapan jam, karena para petugas perbaikan menggunakan peralatan manual. ”Mungkin perbaikan yang kami kerjakan ini akan rampung sekitar pukul 14.00 WIB,” ujarnya menambahkan.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, dan semua penumpang kereta dipindahkan ke kereta lainnya.


Copyright © Sinar Harapan 2003

KA PENATARAN ANJLOK, minggu (29/6).



Surabaya: Kereta Api Penataran kelas ekonomi anjlok di kawasan Kapasan Gembong Surabaya, Jawa Timur, minggu (29/6). Kereta terperosok beberapa saat sebelum memasuki Stasiun Semut atau Surabaya Kota.

Tak ada korban dalam insiden ini, meski sebuah gerbong sempat terseret hingga puluhan meter. Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan. Yang terang seluruh penumpang kemudian memutuskan melanjutkan perjalanan dengan alat transportasi lain.

Sejumlah saksi mata mengatakan lokasi kecelakaan merupakan kawasan yang labil bagi kereta api. Kemiringan tanah dan posisi rel berkelok. Hingga petang tadi perbaikan masih dilakukan guna menghindari tertundanya keberangkatan kereta lain.(***)

KA PENATARAN ANJLOK


15 Juni 2007

Kereta Api (KA) Penataran jurusan Malang-Surabaya, Jumat siang anjlok, sebelum memasuki Stasiun Gedangan, Sidoarjo.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian ini bermula ketika masinis KA Penataran, Catur dan Sugeng menunggu lewatnya KA Cantik Ekspres jurusan Surabaya-Jember.
Kapanlagi.com


Saat itu, mestinya KA Penataran masuk ke jalur langsiran, karena jalur utama akan digunakan KA Cantik Ekspres dari arah berlawanan.


Namun sial, gerbong ketiga KA Penataran justru masuk ke jalur utama. Tak ayal, gerbong nomor tiga, empat dan lima juga ikut berbelok.


Akibatnya, tiga gerbong KA Penataran yang tidak mengikuti jejak lokomotif itu anjlok. Proses anjloknya tiga gerbong ini membuat kaget penumpang KA Penataran.


Mereka pun berlarian dan berlompatan meninggalkan gerbong, karena khawatir terjadi kecelakaan fatal. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa ini.


"Sejak sebelum masuk Stasiun Gedangan, gerbong KA Penataran bergoyang keras. Tidak seperti biasanya. Tahu-tahu ada hentakan keras dan tiga gerbong anjlok," ungkap Mulyani, salah satu penumnpang KA Penataran.


Ratusan penumpang KA Penataran kemudian meninggalkan lokasi kecelakaan. Mereka memilih naik angkutan lain untuk segera tiba di Surabaya.


Anjloknya KA Penataran ini, membuat seluruh jadwal kereta api dari Jember dan Malang menuju Surabaya dan sebaliknya terganggu semua.


Bahkan KA Cantik Ekspres Surabaya-Jember yang sudah mendekati Stasiun Gedang ditarik kembali ke Stasiun Gubeng.


Puluhan penumpang KA Cantik Ekspres memilih pindah angkutan lain dan tidak balik ke Stasiun Gubeng. Mereka tidak mempersoalkan tiket Surabaya-Jember yang terlanjur dibeli.


Sementara itu, KA Malang Ekspress jurusan Surabaya-Malang juga kembali lagi ditarik ke Waru. Sebanyak 56 orang penumpang biaya tiketnya dikembalikan.


Hingga kini berlangsung evakuasi ketiga gerbong yang anjlok itu. Belum diketahui sampai kapan jalur KA Surabaya-Malang dan Surabaya Jember ini normal kembali.


Pihak PT KA Daops VIII Surabaya sedang menyelidiki penyebab kecelakaan yang dialami KA Penataran.

KA Penataran Blitar-Surabaya Anjlok, 29/6/2008.


Minggu, 29/06/2008 12:31 WIB

Surabaya - Kereta Api (KA) Penataran jurusan Blitar-Surabaya anjlok lagi di perlintasan KA Jalan Kapasari atau sekitar 1 kilometer dari Stasiun Surabaya Kota pukul 11.30 WIB, Minggu (29/6/2008). yang sebelumnya kereta jenis ini juga anjlok pada Km 83 + 692 Stasiun Sumberpucung, Kabupaten Malang, Sabtu (21/6/2008) sore.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Dari 5 gerbong, satu gerbong anjlok berada di belakang lokomotif. Sedangkan kereta berloko CC 20109 langsung bergerak menuju ke Stasiun Surabaya Kota.

"Kereta yang anjlok hanya satu as, tepat di depan rel masuk menuju Stasiun Surabaya Kota," kata salah satu petugas kereta api yang enggan disebut namanya kepada wartawan di lokasi anjlok, Minggu (29/6/2008).

KA Penataran yang dimasinisi Katnadi ini tidak mengalami kerusakan parah karena kereta melaju dengan kecepatan rendah. Bahkan menurut petugas, setelah anjlok kereta masih bergerak sekitar 50 meter.

Sementara itu Fendi (22), salah satu penumpang mengatakan sebelum anjlok kereta sempat terdengar bunyi mirip gesekan roda dengan rel. "Bunyinya seperti kereta mengerem," ucapnya.

Saat ini sekitar pukul 12.30 WIB, kereta sedang dievakuasi dan puluhan penumpang yang ada di kereta masih terlantar di pinggir rel sembari menunggu kereta normal kembali. Sementara arus lalu lintas di kawasan Kapasari tidak terganggu dengan adanya kecelakaan ini.

KA Penataran Anjlok


Sabtu, 21/06/2008 22:12 WIB

Malang - Kereta Api (KA) Penataran yang mengangkut penumpang dari Blitar-Surabaya, anjlok pada Km 83 + 692 Stasiun Sumberpucung, Kabupaten Malang, Sabtu (21/6/2008) sore. Diduga, kecelakaan ini karena roda belakang gerbong nomor tiga dari tujuh gerbong keluar dari jalur rel setelah melewati terowongan kedua Bendungan Karangkates.

Menurut Kepala Stasiun Sumberpucung Suyoto, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. "Tak ada korban jiwa, semua penumpang selamat dan sudah kita lakukan evakuasi menggunakan kereta api lain dari Blitar menuju Malang, " kata Suyoto kepada detiksurabaya.com di kantornya.

Setelah penumpang dievakuasi, gerbong yang mengalami kerusakan pun diperbaiki. Proses perbaikan sendiri memakan waktu lebih dari tiga jam, karena petugas teknis kesulitan untuk mendongkrak roda gerbong yang anjlok.

"Roda bagian belakang gerbong nomor tiga yang keluar rel," ungkap Sutar salah satu teknisi PT. Kereta Api Indonesia di Stasiun Sumberpucung.

Menurut Sutar, laju kereta api sempat dipaksakan oleh masinis pertama kali roda belakang anjlok. Karena roda anjlok persis di dalam terowongan kedua Bendungan Karangkates.

"Tadi sempat dipaksa untuk jalan, karena masih berada di dalam terowongan, " ujarnya.

Karena kejadian ini perjalanan kereta api lain terganggu, seperti KA Mataramaja jurusan Malang-Jakarta harus menunggu di Stasiun Sumberpucung sampai 3 jam lebih. KA eksekutif Gajayana jurusan Malang-Jakarta juga terpaksa menghentikan perjalanan. Kini jalur perjalanan kembali dapat berjalan normal.

KA Parahyangan Anjlok, Jalur Bandung-Jakarta Putus

Kereta Api (KA) Parahyangan yang tengah melaju dari Jakarta ke Stasiun Bandung anjlok di KM 150+5/6 antara Stasiun Stasiun Cilame dan Stasiun Padalaran di wilayah Kabupaten Bandung sehingga mengakibatkan jalur Bandung - Jakarta terputus.

Kejadian anjloknya kereta keempat dari KA Parahyangan bernomor loko 66 yang terdiri dari enam kereta plus satu kereta makan itu terjadi sekitar pukul 11.58 WIB.


"Satu as roda kereta keempat KA Parahyangan itu anjlok, kecepatan kereta saat itu rendah karena di lokasi itu sedang ada perbaikan bantalan rel," kata Wakil Kepala Stasiun Bandung, Cahyo Adinugroho ketika dihubungi di Bandung, Jumat.


Tidak ada korban jiwa dari kejadian anjloknya kereta keempat KA Parahyangan itu. Kebetulan pada saat itu jumlah penumpang tengah sepi, dan mereka melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Bandung dengan menggunakan empat kereta yang ada di depannya.


Cahyo menyebutkan, KA Parahyangan itu berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta sekitar pukul 08.25 WIB.


Sebelum mengalami anjlok, KA tersebut baru melintasi jembatan di kawasan Sasak Saat itu. Meski berjalan pelan saat melintasi jalur rel yang sedang diperbaiki, namun salah satu as roda kereta keempat anjlok sehingga masinis Atep Odang langsung menghentikan laju kereta itu.


Anjloknya satu kereta KA Parahyangan itu mengganggu beberapa perjalanan KA lainnya yakni KA Parahyangan (68) dan KA Argo Gede (73) yang tertunda keberangkatannya dari Stasiun Bandung.


Sedangkan penumpang KA Parahyangan nomor loko 66 dan 22 terpaksa berhenti di Stasiun Sukatani Purwakarta dan dipindahkan dengan menggunakan bus menuju Bandung.


Selain itu perjalanan KA Serayu jurusan Jakarta juga tertahan di beberapa stasiun di wilayah Bandung menunggu normalisasi trek.


Akibatnya pembatalan jadwal pemberangkatan KA itu, kata Cahyo, sebagian penumpang melanjutkan perjalananya menggunakan bus atau travel.


Kejadian anjloknya KA Parahyangan itu, merupakan yang keenam kalinya terjadi di wilayah Daop II Bandung. Sebelunnya peristiwa anjlok menimpa KA Pasundan satu kali, Lodaya tiga kali dan KA Serayu (Citra Jaya) terguling serta terakhir KA Parahyangan nomor 66.

Kecelakaan Bus dan Kereta Api, 11 Tewas

31 Maret 2004

Palembang: Sedikitnya 11 orang tewas akibat tabrakan antara kereta api Limex Sriwijaya jurusan Tanjung Karang-Palembang dengan bus Sinar Dempo BG 3459 BA, sekitar pukul 02.00 WIB dinihari, Kamis (1/4). Tabrakan terjadi di antara desa Penggilasan dan Muara Dua. Korban lainnya, --5 luka berat dan 5 orang luka ringan-- dilarikan ke rumah sakit daerah setempat

Menurut Humas Kereta Api Divre Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) Basnawi, sampai sejauh ini, pihaknya belum mengetahui secara jelas tentang kejadian tersebut. Tapi dia membenarkan, pintu pelintasan kereta api di desa tersebut memang tidak dijaga.

Bus Sinar Dempo yang sedang melaju dari arah Muara Dua menuju Jakarta tiba-tiba mesinnya mati tepat di persimpangan rel. 15 menit kemudian datang kereta dari arah Tanjung Karang menuju Palembang dan tabrakan tidak bisa dihindarkan.

KA Tabrak Bus, 7 Orang Tewas

Rabu, 26 Mei 2004 | 11:45 WIB

Jember:Kecelakaan maut antara Kereta api (KA) dan bus penumpang kembali terjadi di wilayah PT KAI Daops IX Jember. Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi menabrak bus Akas Asri jurusan Denpasar-Jember di Dusun Krajan Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Rabu (26/5) pukul 03.10 WIB pagi. 7 penumpang tewas termasuk supir dan kernet, dan 20 penumpang lainnya mengalami luka berat.

Penyebab kecelakaan diduga kuat karena penjaga palang pintu KA tersebut tertidur sehingga palang pintu tidak tertutup. Penjaga palang pintu KA yang terletak jauh dari perkampungan bernama Subairi alias Pak Nini (35 tahun) saat ini diamankan pihak Kepolisian Resort Jember untuk dimintai keterangan.

Musibah di pagi buta itu terjadi setelah bus Akas Asri dengan nomor polisi N 6207 LU melaju cepat melintas jalue rel kereta api di jalan raya Banyuwangi-Jember. Begitu sepertiga badan bus melintas jalur rel, mendadak dari arah Jember, Kereta Api (KA) Mutiara Timur yang terdiri dari 2 lokomotif dan 7 gerbong melaju cepat sehingga menabrak bus dan kemudian menyeret badan bus berpenumpang 27 orang itu hingga 15 meter, kemudian terguling di salah satu sisi rel.

Akibatnya, bus tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Pada bagian depan dan belakang terlihat hancur total dengan atap tersingkap. Kerusakan terparah pada bagian kanan bus yang langsung berbenturan dengan lokomotif KA. Sementara kondisi lokomotif I KA Mutiara Timur dengan nomor BB 30301, begitu menabrak bus langsung keluar dari rel dan terbalik ke arah kanan rel. Sebanyak 2 gerbong dari 7 gerbong yang ada juga keluar dari lintasan rel.

Hingga kini, seluruh korban kecelakaan itu masih dirawat di RSUD dr.Soebandi Jember. Diantara 7 korban yang tewas adalah Munarso (34), supir bus Akas Asri, beserta kondektur bus, Mohammad Sairi (35). Selain 20 penumpang bus yang mengalami luka berat, seorang asisten masinis lokomotif I KA Mutiara Timur, Buang Sulaksono (50) juga mengalami luka berat dan dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD dr.Soebandi Jember.

KA Mutiara Timur Kembali Tabrakan

Selasa, 08 Juni 2004 | 17:42 WIB

Jember:Tiga muda-mudi yang sedang melintas di lintasan kereta tanpa palang di Jalan Blimbing Lingkungan Pagah, Kelurahan Jember Lor, Kecamnatan Patrang, tertabrak Kereta Api Mutiara Timur dan terseret hingga 20 meter, sekitar pukul 11.45 WIB, Selasa (8/6).

Ketiga korban itu masing-masing Mila (17) dan Sinta (17), warga Desa Wirolegi, Kecamatan Pakusari-Jember, tewas seketika dengan kepala pecah dan luka di sekujur tubuhnya. Sedangkan Fendi (21), warga Dusun Gempal Desa Wirolegi-Pakusari, pengendara sepeda motor RGR P 8828 CB yang membonceng dua korban, hingga kini sekarat dengan luka serius di bagian kepala. Tiga korban kecelakaan tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Soebandi Jember.

Menuruat informasi yang dihimpun Tempo News Room, kecelakaan maut yang menewaskan dua korban jiwa dan satu orang sekarat itu terjadi saat Fendi yang mengendarai sepeda motor RGR bersama dua orang wanita melintas dari arah Jalan PB Sudirman. Saat belok ke arah kiri dan mau melintasi rel kereta api, Fendi diduga sengaja menorobos lintasan kereta saat KA Mutiara Timur sedang meluncur dari arah Banyuwangi-Surabaya.

Sejurus kemudian, tabrakan maut itu terjadi. Tiga korban ini tidak sempat menghindar dan akhirnya terseret hingga 20 meter. Mila mengalami luka di bagian kepala dengan dahi pecah dan terdapat luka di sekujur tubuhnya. Sinta separuh dari batok kepalanya remuk hingga isi kepalanya berhamburan. Sedangkan Fendi mengalami luka di kepala bagian belakang. Saat dirawat, Fendi terus menggerang kesakitan. Darah segar terus mengalir dari kepala korban. Hingga berita ini diturunkan korban masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD Dr. Soebandi-Jember.

Tragisnya lagi, tiga korban tersebut hingga pukul 14.00 belum diketahui keluarganya. Polisi baru mengetahui identitas korban dari salah seorang pemuda yang mengaku kenal dengan korban sekitar pukul 14.00.

Pihak kepolisian setempat memeriksa empat masinis KA Mutiara Timur, yakni Maryono, Evin, Darmuji dan Bahtiar Efendy. "Setelah mengevakuasi korban ke RSUD Soebandi kami juga masih terus mengumpulkan data-data dan melakukan olah TKP," kata Kanit-Laka Polres Jember, Iptu Zainuri.

Sejumlah warga di sekitar tempat kejadian mengatakan kecelakaan kereta api yang menelan korban jiwa di lintasan Paga tersebut sudah sangat sering. Bahkan dapat dipastikan dalam satu tahun sekali pasti ada korban jiwa. Tapi hingga saat ini lintasan maut tersebut tetap tidak menggunakan palang pintu.

Sementara, Sutoyo, Humas PT Kereta Api Indonesia Daop IX, saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya menegaskan akan menindaklanjuti kejadian tersebut. Sutoyo mengaku sedang berada di Jakarta.

Sebelumnya, kecelakaan Kereta Api Mutiara Timur dengan Bus Akas Asri di Desa Garahan Kecamatan Silo tanggal 25 Mei lalu memakan korban tujuh tewas dan 21 luka-luka.

Tujuh Penumpang Angkutan Tewas Disambar KA

Selasa, 15 Juni 2004 | 16:27 WIB

Pekalongan:Tujuh tewas seketika dan empat penumpang lainnya luka berat setelah mobil angkutan yang mereka tumpangi tertabrak kereta pengangkut barang di perlintasan kereta api Desa Waru Lor, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan, Selasa, pukul 05.00 WIB.

Saat kejadian, mobil angkutan bermerek Mitsubishi T 120 SS berpelat nomor G 1457 B itu sedang melintas dari arah
Kecamatan Kajen menuju Wiradesa. Mobil berpenumpang 11 orang termasuk pengemudi menyeberangi perlintasan yang
saat kejadian itu pintu palangnya masih terbuka.

Ternyata, begitu sampai di perlintasan, melaju kereta dari arah Jakarta pada saat bersamaan. Akibat dekatnya jarak antara mobil dan KA, benturan keras tidak bisa dihindarkan. Badan mobil tertabrak lokomotif KA
bernomor 180 dan nomor lokomotif 20180 itu. Sambaran KA
bermasinis Sukar, 56 tahun, warga Semarang itu menyeret
badan mobil hingga sekitar ratusan meter hingga terlempar ke sawah di sisi rel dalam kondisi ringsek berat.

Tercatat, tujuh penumpang tewas karena kondisi luka
mengenaskan sedang lima lainnya termasuk sopir, mengalami luka parah. Warga bersama polisi yang datang beberapa saat setelah kejadian membawa para penumpang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Keraton, Pekalongan

Kereta Api Pertamina Pengangkut Minyak Tanah Terguling

Rabu, 25 Agustus 2004 | 11:49 WIB
Solo:Rangkaian kereta api yang mengangkut minyak tanah milik Pertamina, Rabu (25/8) mengalami kecelakaan di stasiun Balapan Solo. Tiga dari 16 gerbong yang terguling dan satu gerbong anjlok ketika akan berpindah jalur di mulut Stasiun Balapan. Sedianya minyak tanah yang jumlahnya mencapai hampir 20 ribu ton ini akan dibawa dari depo Pertamina Rewulu, Yogyakarta menuju Madiun.

Tergulingnya tiga gerbong dan anjloknya satu gerbong itu, terjadi sekitar 9.36 WIB. Saat itu, lokomotif dengan nomer CC20130 yang dimasinisi oleh Suyadi dan Awang bergerak kearah barat atau dari arah Yogyakarta. Namun, ketika hendak berpindah jalur rel yang khusus untuk kereta barang tiba-tiba gerbong nomor 678 terguling.

Belum diketahui penyebab yang pasti, namun diduga ada dua kemungkinan, yakni berkaitan dengan rel yang mengalami kerusakan atau tuas penghubung gerbong yang patah. Menurut salah seorang petugas di Stasiun Martono, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka, namun akibat kecelakaan tersebut ribuan minyak tanah yang ada ditiga gerbong terguling itu, tumpah.

Saat berita ini diturunkan, terlihat para petugas sedang berusaha mengevakuasi minyak tanah itu dengan menyedot minyak tanah itu ketempat yang lain. Rel yang digunakan untuk pindah jalur juga mengalami kerusakan.

KA Argo Bromo Anjlok di Cirebon

08/03/08 17:54

Cirebon - Kereta Api Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya-Jakarta yang dalam perjalanan menuju JakArta, mengalami anjlok salah satu roda di gerbong ketujuh, sekitar pukul 23.40 WIB, Jumat malam, sekitar 50 meter dari stasiun Kejaksan Kota Cirebon.

Akibat anjlognya tersebut, perjalanan Argo Bromo sempat tertunda selama hampir tiga jam dan baru melanjutkan perjalanan sekitar pukul 02.30 WIB dari Stasiun Kejaksan Cirebon.

Humas PT Kereta Api Daop III Cirebon, Suhartono, membenarkan, KA Argo Bromo itu anjlog saat akan berhenti di Stasiun Kejaksan, pada posisi kecepatan kereta yang sedang melambat, tetapi satu jam kemudian kami sudah berhasil dapat mengevakuasi gerbong yang anjlog itu.

"Proses pengembalikan roda yang ajlog itu selesai pukul 01.40 WIB, dan kereta langsung ditarik ke Stasiun kejaksan, setelah itu kembali melanjutkan perjalanan sekitar pukul 02.30 WIB setelah dilakukan perbaikan dan pemeriksaan ulang pada gerbong yang mengalami anjlok," katanya.

Menurut Suhartono, anjloknya KA Argo Bromo Anggrek tidak begitu menghambat perjalanan KA lainnya yang melewati stasiun Kejaksan karena kereta itu sudah masuk areal stasiun yang mempunyai enam lajur.

"Kereta yang lain menggunakan lajur yang tidak terganggu," katanya.(*)
Sumber:ANTARA.COM
COPYRIGHT © 2008

PT KA Luncurkan KA Rangkas Jaya

28/04/08 22:53

Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) meluncurkan KA Rangkas Jaya, Jakarta-Rangkas Bitung, Banten untuk meningkatkan pelayanan transportasi massal kepada masyarakat Banten.

"KA ini memang KA ekonomi tetapi dengan layanan khusus yang lebih baik," kata Dirut PT KA, Ronny Wahyudi kepada pers, setelah meresmikan KA itu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin.

KA tersebut, katanya, dilengkapi dengan kipas angin, ruang kabin yang bersih dan tempat duduk yang rapi. "Jadi, KA ini cukup baik layaknya kelas eksekutif," katanya.

Selain itu, katanya, KA tersebut dilengkapi gerbong khusus untuk penumpang yang membawa barang dagangan seperti buah-buahan dan sayuran.

Selama ini, penumpang KA asal Rangkas Bitung banyak digunakan para pedagang yang akan menjual hasil bumi ke Jakarta dan sekitarnya.

"Pemisahan yang tegas ini tidak akan mengganggu penumpang lain," katanya.

Kapasitasnya, kata Ronny, mencapai 1.500 orang, dengan delapan gerbong untuk setiap perjalanan.

Untuk saat ini, KA tersebut beroperasi dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Harga tiketnya Rp4.000 per orang selama masa perkenalan dan saat normal akan dinaikkan menjadi Rp7.500 per orang.

KA Rangkas Jaya juga akan dikawal oleh personel keamanan, baik Satpam maupun Polisi Khusus KA (Polsuska) sehingga kehadirannya diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada para penumpang.

Selanjutnya, tambah Ronny, PT KA akan terus memantau respons masyarakat terhadap KA baru tersebut. Jika masih dibutuhkan, bisa saja ditambah jumlah rangkaiannya.

"Bila mungkin, ditambah frekuensi perjalananya menjadi tiga kali sehari," katanya.(*)
Sumber: ANTARA.COM
COPYRIGHT © 2008

Tiga Orang Tewas Disambar KA

21/05/08 19:40

Klaten - Tiga orang tewas disambar kereta api (KA) di dua tempat berbeda yakni seorang petani di Dukuh Karangmojo, Desa Mrisen, Juwiring dan dua siswa sekolah tewas, di Desa Sumyang, Jogonalan, Klaten, Jateng, Rabu.

Berdasarkan data yang dihimpun di tempat kejadian di Dukuh Karangmojo, Desa Mrisen, Juwiring, korban tewas seorang petani bernama Sumanto (57), setelah disambar KA ekonomi Kauripan jurusan Bandung-Kediri sekitar pukul 07.36 WIB.

Dua siswa bernama Afan P (19), siswa SMK 5 Kristen Klaten dengan Devi Purwanti (18), juga tewas saat nekat membuka palang pintu KA ketika itu KA dari arah Klaten yang melintas di perlintasan di Desa Sumyang, Jogonalan sekitar pukul 14.30 WIB.

Menurut saksi mata Sugeng (40), tetangga korban Sumanto, bermula seperti biasa korban Sumanto setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB berangkat pergi ke sawah yang terletak di sebelah rumahnya dan harus menyeberang jalur kereta api.

Korban seusai dari lahan sawahnya kemudian hendak pulang ke rumah yang jaraknya sekitar 100 meter.

Namun, naas bagi Sumanto yang mempunyai kelainan alat pendengaran atau agak tuli itu, saat menyeberangi jalur kereta api, saat bersamaan datang KA dari arah Yogyakarta menuju Solo.

Korban tidak mendengar ada kereta api datang sehingga tubuh korban disambar hingga tewas seketika dan kondisinya mengenaskan.

Korban tewas akibat disambar KA Kauripan dan luka pada kepala sangat parah dan kedua tangannya mengalami patah.

Tubuh korban langsung dievakuasi oleh aparat Polres Klaten dan hasil dari pemeriksaan korban murni kecelakaan. Jenazahnya langsung diserahkan ke pihak keluarganya dan langsung dimakamkan di desa setempat.

Menurut Petugas Stasiun Delanggu, Supandi, Masinis KA Kauripan dengan nomor loko 152 setelah sampai di Stasiun Delanggu kemudian melaporkan kejadian tersebut.

KA ekonomi jurusan Padalarang Bandung - Kediri langsung melanjutkan perjalanan ke Kediri Jawa Timur.(*)

COPYRIGHT © 2008

KA Argo Anggrek Anjlok di Jatinegara

02/05/08 11:44


Jakarta - Kereta Api (KA) Argo Anggrek jurusan Gambir-Surabaya, anjlok di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Jumat pagi, pukul 10.34 WIB, namun perjalanan jalur KA di kawasan itu baik antar kota maupun KRL Bekasi-Jakarta tidak terganggu.

"Benar, KA Argo Anggrek, khususnya gerbong nomor 3 dari depan, anjlok di tikungan menjelang Stasiun Jatinegara. Saat ini sedang dievakuasi dan dipersiapkan untuk jalan lagi," kata Kahumas PT KA Daerah Operasi I, Jakarta, Akhmad Sujadi, saat dihubungi di Jakarta, Jumat pagi pukul 11.25 WIB.

Menurut Sujadi, petugas KA saat ini sedang mengevakuasi gerbong tiga yang anjlok dan selanjutnya akan ditinggal dan yang lain akan meneruskan perjalanan. Penumpangnya akan dipindahkan ke gerbong lain yang kosong.

"KA Argo Anggrek ini hanya mengangkut 70 persen dari kapasitas yang ada," katanya.

KA Argo Anggrek dengan formasi enam kereta tersebut berangkat dari Stasiun Gambir pukul 10.15 WIB atau terlambat dari seharusnya pukul 09.30 WIB.

"Tidak ada korban dalam peristiwa itu," katanya.

Peristiwa ini tidak mengganggu perjalanan KA lainnya baik antarkota maupun sistem Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi serta Depok, imbuhnya.

"Jalur lain di kawasan itu masih bisa dipakai antara lain jalur 2,3,4 dan 5, sedangkan jalur enam dan tujuh untuk parkir dan kereta darurat lainnya," kata Sujadi. (*)Sumber: ANTARA.COM

COPYRIGHT © 2008

KA ARGO GEDE ANJLOK Di PURWAKARTA

Minggu, 29 Juni 2008 | 03:00 WIB
Bandung, Kecelakaan kereta api kembali terjadi hari Sabtu (28/6) di Kilometer 134 + 4/6, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pada pukul 13.52, salah satu as roda gerbong kedua KA 20 Argo Gede jurusan Jakarta-Bandung anjlok.
KA Argo Gede yang berangkat dari Stasiun Gambir menuju Bandung pukul 11.45 WIB anjlok di rel sebelum Stasiun Cikalong Wetan.
Meskipun tidak menimbulkan korban, 148 penumpang terpaksa dievakuasi dan perjalanan dialihkan menggunakan bus umum ke arah Bandung.

Kepala Humas PT KA Daerah Operasi II Bandung Mateta Rijalulhaq mengatakan, KA 20 Argo Gede berangkat dari Stasiun Gambir pukul 11.45 mengangkut 148 penumpang. Berdasarkan jadwal, KA tersebut seharusnya sampai di Stasiun Bandung pukul 14.25, namun anjlok di Kilometer 134 + 4/6, yaitu daerah lintasan antara Stasiun Cikadongdong dan Stasiun Rendeh.

”Salah satu as rangkaian kereta kedua dari depan anjlok pukul 13.52. Kereta baru bisa diangkat pada pukul 16.20,” kata Mateta.

Menurut Mateta, hingga saat ini PT KA masih menyelidiki penyebab utama anjloknya KA 20 Argo Gede. Saat itu, KA membawa lima gerbong terdiri dari satu gerbong pembangkit dan empat gerbong penumpang.

Direktur Eksekutif Indonesian Railway Watch (IRW) Taufik Hidayat mengatakan
anjloknya rangkaian KA disebabkan tiga hal, yaitu keausan roda, rusaknya bearing atau bola-bola besi pada roda kereta, serta keausan rel. ”Karena rusaknya beberapa komponen itu, interaksi antara roda dan rel terganggu dan roda kereta keluar dari jalur,” ujarnya.

Taufik menambahkan, anjloknya rangkaian kereta adalah murni karena kerusakan secara teknis dan tidak disebabkan faktor-faktor eksternal. Karena itu, kecelakaan semacam ini seharusnya bisa dikendalikan oleh PT KA.

Akibat kecelakaan KA tersebut, puluhan penumpang telantar di Stasiun Purwakarta. Asep, seorang penumpang, terpaksa menunggu hingga satu jam karena KA ekonomi Cikuja jurusan Kroya-Jakarta, yang seharusnya tiba di Stasiun Purwakarta pukul 17.30, terlambat datang. ”Biasanya KA Cikuja tiba di Stasiun Purwakarta pukul 17.30, tetapi sore ini molor sampai pukul 18.30,” ujar Asep.

Terkait musibah ini, KA keberangkatan dari Bandung menuju Jakarta terlambat hingga 1,5 jam. Akibatnya ratusan penumpang membludak di Stasiun Bandung.

Sumber: Kompas,Antara