Gerbong kereta api (KA) Sri Tanjung jurusan Jogjakarta - Banyuwangi kemarin (23-01-2008) sekitar pukul 18.00 malam anjlok di Dususn Krajan, Desa Gedangmas, Randuagung, Lumajang, akibatnya, seluruh perjalan KA dijalur itu terhambat.
Menurut Humas PT kereta api indonesia (KAI) Daop IX Jember Haryanto, perjalanan KA Cantik Ekspres dan Logawa tertunda beberapa jam. KA dengan empat gerbong yangberisi 133 penumpang terpaksa diparkir distasiun Randuagung. KA Logawa dengan 5 gerbong berisi 35 penumpang diparkir di stasiun Klakah.
Penumpang kedua kereta tersebut, kata dia, langsung diangkut dengan bus ke Jember. Disamping itu keberangkatan kereta api Mutiara Timur jurusan Banyuwangi- surabaya juga tertunda hingga pukul 02.00. "Padahal , biasanya berangkat pukul 01.00.
Saat peristiwa itu terjadi, belasan petugas sibuk membongkar pasang bantalan yang terbuat dari kayu. Sekitar 288 bantalan malam itu diganti dengan bantalan kayu yang layak."Kalau dihitung panjangnya sekitar 150 meter".
Namun, Haryanto belum bisa merinci jumlah kerugian akibat musibah tersebut. " Kami akan meminta keterangan dari pegawai lapangan" .
KA Sritanjung yang di masinisi Totok Pujiyanto dengan pembantu masinis Wahid tersebut anjlok di kilometer 147 + 4/7, antara Randuagung- Jatiroto, diantara enam gerbong hanya satu yang keluar dari rel.
KA yang membawa 571 penumpang itu terseret ke arah kanan rel hingga sejauh 500 meter baru berhenti. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya beberapa penumpang yang mengalami lecet.
Menurut seoarang penumpang yag berasal dari Kediri , dirinya tidak merasakan ketika kereta keluar dari rel. Wanita yng sedang hamil itu hanya melihat para pedagang asongan berlari sambil berteriak'"mundur - mundur".
Kontan membuat penumpang yang lain panik. Saat itu menurut dia kereta malaju dengan kecepatan tinggi, diperkirakan 60 kilometer per jam.
kemudian, terdengar suar keras yang diikututi suara gesekan , dalam sekejap, gerbong miring ke kana . Saat kereta berhenti, para penumpang bereebut keluar dari kereta.
Suara teriakan dan tangisan dari para penumpang yang berdesakan hendak keluar dari pintu gerbong. Karena kereta berhenti di daerah yang terlindungi tebing tinggi di kanan dan kiri, penumpang kesulitan mencari jalan ke arah perumahan . Baru setengah jam kemudian, penumpang menemukan jalan dan langsung berduyun - duyun mengevakauasi keluarga dan barang bawaan.
Sekitar pukul 20.00, aparat kepolisian dan petugas PT KAI dari Daop IX Jember mulai berdatangan untuk mengangkat kereta yang anjlok itu. Sebagian membongkar bantalan, baik yang terbuat dari kayu, beton, maupun baja, yang rusak terhantam roda yang keluar rel.
Rabu, 30 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar